Tuesday, May 12, 2020

Peralatan Kantor Manual dan Otomatisasi Perkantoran

Halo semuanya! Perkenalkan dahulu nama saya Kevin Nathanael. Tahukah kamu apa saja peralatan kantor Manual dan peralatan yang telah menggunakan  teknologi Otomatisasi Perkantoran?



Inilah 7 peralatan kantor manual dan foto nya!

- MESIN KETIK MANUAL   









- MESIN JUMLAH MANUAL








- MESIN HITUNG MANUAL








- PERFORATOR








- NUMERATOR








- STAPLER 






- MESIN PEMOTONG KERTAS











Inilah Peralatan Kantor yang sudah menggunakan Teknologi Otomatisasi Perkantoran!

- KOMPUTER








- MESIN FOTOCOPY












- MESIN PRINTER












- TELEPON









- FAKSIMILE










Sekian informasi yang dapat sampaikan di Blog ini. Semoga Blog ini menjadi referensi untuk memperluas wawasan dan pengetahuan kita. Nantikan Blog-blog kami yang selanjutnya. Terima kasih.




Kevin Nathanael

13 Mei 2020

Monday, April 27, 2020

BAHASA INDONESIA KELAS 10
MENDALAMI PUISI DENGAN CERMAT


     Hai , pada pelajaran ini kamu akan mempelajari salah satu karya sastra yaitu puisi. Sumber utama pada pelajaran ini ialah buku kumpulan puisi atau sering disebut antologi. Bukan hanya memahami isi puisi, tetapi kamu juga harus mendemonstrasikan puisi dengan memerhatikan beberapa komponen penting yaitu vokal, ekspresi, dan intonasi.

Untuk membekali kemampuanmu, pada pelajaran ini kamu akan belajar:
1. Mengidentifikasi komponen penting dalam puisi;
2. Mendemonstrasikan pembacaan puisi;
3. Menganalisis unsur kebahasaan puisi;
4. Mendemonstrasikan hasil puisi yang dibuat.

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. Menentukan suasana dalam puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi;
2. Menemukan tema puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi;
3. Menentukan makna puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi.


A. Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi
     Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan puisi juga dianggap sebagairangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Makna puisi menjadi hal yang penting bagi pembaca. Seindah apa pun rangkaian kata-kata yang dibuat oleh seseorang, menjadi tidak berarti makna atau pesan yang disampaikan di dalamnya. Pada pembelajaran kali ini, kamu akan memahami hal-hal penting terkait pesan yang ingin disampaikan penyair terutama berkaitan dengan suasana, tema, dan makna puisi.

          Kegiatan 1

      Menentukan Suasana dalam Puisi
     Pernahkah kamu membaca sebuah puisi yang meninggalkan kesan mendalam bagi perasaanmu? Misalnya, sebuah puisi cinta yang membuat hatimu menjadi berbunga-bunga atau puisi kritik sosial yang membuat perasaan kemanusiaanmu tersentuh? Itulah yang disebut dengan suasana, yaitu keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Dengan kata lain, suasana merupakan akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Suasana ialah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu.



Menemukan Tema Puisi
     Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan Penyair dalam puisinya. Meskipun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung bermakna konotatif, tetapi tema puisi salah satunya dapat Dirunut dengan menggunakan kata-kata kunci dalam puisi tersebut. Tema Puisi akan sangat menentukan penyair dalam memiih kata-kata yang digunakan dalam puisinya.

   Kegiatan 3

Menemukan Makna Puisi
     Penggalan puisi ‘Sajak Anak Muda’, kamu pasti dapat menangkap maksud yang ingin disampaikan oleh W.S. Rendra. Amanat yang ingin disampaikan oleh penyair itulah yang dimaksud amanat. Tentu saja, pesan Itu boleh lebih dari satu. Berikut adalah contoh analisis makna puisi ‘Sajak Anak Muda.’ Diskusikanlah bersama guru dan teman-temanmu makna lain yang terdapat dalam puisi tersebut.

B. Mendemonstrasikan Puisi
            Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. Membacakan puisi dengan memerhatikan vokal, Ekspresi, dan intonasi yang baik;
2. Memusikalisasikan puisi dengan memerhatikan kesesuaian isi, musik dan lagu.
     Pernahkah kamu menyaksikan seseorang yang sedang Mendemonstrasikan atau mendeklamasikan puisi di atas panggung atau dalam sebuah lomba? Seorang pembaca puisi yang bagus mampu menjiwai puisi yang dibacakan dengan baik. Dampaknya, pendengar akan dapat merasakan suasana puisi tersebut serta mampu menangkap makna puisi yang disampaikan penyairnya. Hal itu akan tercapai ketika pembaca puisi tidak hanya mengandalkan Permainan vokal, tetapi juga memerhatikan ekspresi, intonasi, dan gerakan tubuhnya saat membaca puisi.
Pada bagian ini kamu akan belajar membacakan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang baik.

   Kegiatan 1

Membacakan Puisi
     Beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitu
mengetahui cara membacanya. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan.
1. Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun
            terlalu lambat. Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa
            karena puisi terikat oleh rima dan irama sehingga dalam membaca puisi
            tidak terlalu cepat ataupun juga terlalu lambat.
2. Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi
            harus jelas, misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/, /i/,
            /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/.
3. Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan
             dengan isi puisi. Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka
             ekspresi mimik wajah kitapun harus bisa menggambarkan isi puisi sedih
             tersebut.
4. Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa.
5. Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. Penampilan,
             artinya kepribadian atau sikap kita saat di panggung usahakan harus
             tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam
             panggung).


Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
            akan membacakan puisi yaitu sebagai berikut.
A. Vokal
             Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal
             ialah artikulasi (kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam
             mendemonstrasikan puisi sangat perlu. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/,
             /o/, /ai/, /au/, dan sebagainya harus jelas terdengar. Demikian pula dengan
             bunyi-bunyi konsonan.
B. Ekspresi
            Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan yang
            memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan.
            Ekspresi mimik atau perubahan raut muka harus ada, namun harus
            proporsional, sesuai dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara
            tepat.
C. Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
            Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya
            pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan
            dinamik (tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan tekanan
            tempo (cepat lambat pengucapan suku kata atau kata).


      Kegiatan 2

Musikalisasi Puisi Puisi
     Pernahkah kamu mendengar lagu almarhum Chrisye ‘Ketika Tangan
Dan Kaki Bicara’? Gurumu akan memperdengarkan rekaman lagu itu atau
Mintalah salah satu temanmu untuk menyanyikan lagu tersebut.





C. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. Menganalisis diksi dalam puisi;
2. Menjelaskan imaji dalam puisi;
3. Mengidentifikasi kata konkret dalam puisi;
4. Menjelaskan rima/ritma dalam puisi.


   Kegiatan 1

Menganalisis Diksi dalam Puisi
     Dalam menulis puisi, penyair harus dengan cermat memilih kata-kata agar dapat mewakili makna yang hendak disampaikan serta dapat menimbulkan efek estetis (keindahan) yang diinginkan. Kata-kata yang dipilih penyair berdasarkan pertimbangan dari aspek makna, efek
pengucapannya, serta dapat mewakili pikiran dan suasana hati penyair.

     Adapun diksi muncul karena adanya makna kias, lambang, dan persamaan bunyi atau ritma. Berikut ini penjelasan mengenai hal tersebut.
1. Makna Kias (Konotatif)
Larik binatang jalang dari kumpulannya terbuang dapat diartikan orang yang selalu bersikap memberontak dan berada di luar organisasi formal. Penyair memilih kata ‘binatang jalang’ untuk menggambarkan bahwa ‘aku’ adalah orang yang tidak bisa mengikuti aturan atau norma sosial yang berlaku. Dalam kehidupan nyata, orang-orang seperti ini menjadi orang terbuang, tidak diakui keberadaannya. Oleh karena itu, Chairil memilih kata ‘terbuang.’.
2. Lambang (Simbol)
     Dalam puisi, banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu hal/
benda dengan benda lain. Ada lambang yang bersifat lokal, kedaerahan,
nasional, ada juga yang bersifat universal (berlaku untuk semua manusia).
Misalnya, bendera adalah lambang identitas negara dan bersalaman adalah
lambang persahabatan, pertemuan, atau perpisahan.

3. Persamaan Bunyi dan Rima
     Pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi maupun dari satu baris
ke baris lain mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan
bunyi yang harmonis.

    Kegiatan 2

Menjelaskan Imaji dalam Puisi
     Pengimajian adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Terdapat hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian sehingga menjadi kata konkret,
Seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran, atau cita rasa.

Adapun jenis-jenis imaji dalam puisi adalah sebagai berikut.
1. Imaji visual (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang Menggambarkan seolah-olah objek yang dicitrakan dapat dilihat).
2. Imaji auditif (pengimajian dengan menggunakan kata-kata ungkapan seolah-olah objek yang dicitrakan sungguh-sungguh didengar oleh pembaca)
3. Imaji diktil (pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang  memengaruhi perasaan pembaca sehingga ikut terpengaruh perasaannya).

    Kegiatan 3

Mengidentifikasi Kata Konkret dalam Puisi
     Kata konkret adalah kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap indra. Ini berkaitan dengan kemampuan wujud fisik objek yang dimaksud dalam kata itu untuk membangkitkan imajinasi pembaca. Contoh kata ‘salju’ yang berwarna putih dan rasanya dingin bisa digunakan untuk menyampaikan makna kias tentang kesucian, kehampaan, dan rasa dingin. Dari konsep makna yang terdapat dalam kata salju tersebut, penyair bisa memilih kata salju untuk menggambarkan, misalnya, rasa rindu.

   Kegiatan 4

Menjelaskan Rima/Ritme dalam Puisi
     Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sementara itu, irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.
     Berdasarkan jenis bunyi yang diulang, ada 8 jenis rima yaitu sebagai berikut.
1. Rima sempurna, yaitu persamaan bunyi pada suku-suku kata terakhir.
2. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir.
3. Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau ebih secara mutlak (suku kata sebunyi).
4. Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau dengan vokal sama.
5. Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan).
6. Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal mata pada baris yang sama atau baris yang berlainan.
7. Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata.
8. Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada huruf-huruf mati/konsonan.

D. Menulis Puisi

                  Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. Menulis puisi untuk mengungkapkan perasaan;
2. Menulis puisi berdasarkan berita yang dibaca atau didengar.


     Pada pembahasan sebelumnya, kamu telah belajar mendemonstrasikan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi. Pada materi ini, kamu harus mampu mendemonstrasikan penulisan puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya.

   Kegiatan 1

Menulis Puisi untuk Mengungkapkan Perasaan
     Salah satu sumber ide untuk menulis puisi yang paling mudah didapatkan adalah berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman merupakan segala sesuatu yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dirasakan, atau dialami. Misalnya, ketika muncul ide atau gagasan yang kuat berupa hubungan antara penyair dan Tuhan, maka puisinya akan bertema ketuhanan. Begitu pula ketika muncul ide atau gagasan yang berkaitan dengan persoalan sosial, maka puisinya akan bertema kritik sosial.

  Kegiatan 2

Menulis Puisi Berdasarkan Berita yang Dibaca atau Didengar
     Baca kembali puisi “Sajak Anak Muda” di atas. Bandingkan dengan puisi Tuhan karya Chairil Anwar. Kamu akan melihat perbedaan yang tegas pada kedua puisi di atas. Puisi Tuhan karya Chairil Anwar lebih banyak mengungkap perasaan penyair terhadap Tuhannya, hasil perenungan
yang dalam. Sebaliknya, pada puisi Sajak Anak Muda, Rendra tidak fokus pada pengungkapan perasaannya terhadap tema yang dibicarakan dalam puisinya. Rendra lebih bantak menuliskan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Unsur perasaan pribadi tidak terlalu kuat.

E. Menyusun Ulasan dari Buku yang Dibaca

                  Setelah membaca buku ini, kamu diharapkan mampu:
1. Mengomentari isi buku fiksi (biografi dan cerita rakyat);
2. Mengomentari isi buku nonfiksi (buku pengayaan pengetahuan).

1. Ulasan selalu ditujukan pada isi buku bukan pada pandangan sendiri sehingga dalam memberikan ulasan harus dibantu oleh kerangka isi buku.
2. Berikanlah ulasan pada setiap bagian penting isi buku secara proporsional.
3. Kemukakanlah ulasan minimal satu paragraf singkat pada setiap
4. Bagian buku (fiksi) atau setiap bab buku nonfiksi (buku pengayaan) yang dianggap menarik.
5. Pada bagian akhir, sampaikanlah kesan kamu setelah membaca buku tersebut.

Semoga Blog ini bermanfaat untuk kita semua. Blog ini juga dapat menjadi referensi untuk memperluas wawasan dan pengetahuan kita. Terima kasih telah berkunjung ke Blog kami. Nantikan Blog-blog kami yang selanjutnya.




Selasa, 28 April 2020
Kevin Nathanael